Multicultural??
08.20
Pendidikatan Multicultural
Sebelum kita membahas tentang
pendidikan multicultural itu sendiri kita juga harus melihat masyarakat di
sekitar kita. Apakah seseorang dari ras yang berbeda diterima oleh mereka? Apakah
perbedaan diantara ras itu dihargai? Ketika kita melihat adanya tentang
perbedaan ini kita seharusnya dapat menghargai tentang perbedaan itu. Karena setiap
orang diciptakan berbeda, jikalau kita diciptakan semua sama tentunya hidup
kita tidak akan banyak bewarna.
Pendidikan
multicultural adalah sebuah pendidikan dimana kita diajarkan untuk dapat
menghargai perbedaan dan mewadahi beragam perspektif dari berbagai kelompok
kultural. Didalam pendidikan ini kita diajarkan untuk dapat mengerti bahwa
setiap manusia itu berbeda dan ktia harus menghargainya dan semua murid itu
harus disama ratakan, tidak ada yang namanya orang hitam, cina, bule, dan lain
sebagainya. Selain kita membahas tentang ras kita juga tidak boleh membedakan
seseorang dari status ekonomi, gender, dan status sosial. Pembelajaran dari
sebuah pelajaran juga seharusnya tidak boleh mengandung arti diskriminasi,
rasisme, dan SARA. Larangan tersebut bukanlah membuat kita menjadi sensitive terhadap
isu tersebut, malah seharusnya membuat kita lebih peduli dan lebih peka
terhadap isu tersebut.
Pendidikan
multicultural adalah sebuah mata pelajaran dimana pembimbing harus mengajarkann
hal yang relevan secara kultural kepada murid-muridnya untuk membuat pengajaran
lebih efektif. Pendidikan multicultural mengajarkan kita untuk berpusat kepada
isu, dimana murid-muridnya dilatih untuk dapat mengerti dan berpikir secara
sistematis mengenai masalah yang berkaitan dengan kesetaraan dan keadilan
sosial. Setelah kita mengajari anak mengenai permasalahan atau isu-isu yang
beredar, kita juga harus mengajarkan mereka untuk dapat bekerja sama antar
golongan yang berbeda. Sebagai contohnya seorang psikolog yang bernama Eliot
Aronson mengembangkan sebuah konsep yang dinamakan Kelas Jigsaw. Kelas jigsaw
ini merupakan kelas dimana sebagian dari murid-muridnya memiliki latar belakang
yang berbeda-beda dan dari setiap individu tertsebut yang memiliki latar
belakang yang berbeda digabungkan menjadi sebuah tim yang akan ditugaskan oleh
guru mereka untuk memperoleh sebuah tujuan yang sama.
Sekarang
pembahasan mengenai kontak personal dengan orang lain yang memilki latar
belakang yang berbeda. Sebuah hubungan sangatlah penting untuk dapat membuat
sebuah koneksi antar individu semakin erat, terutama bila mereka datang dari
sebuah kelas yang berbeda. Jika terjadi sebuah kondisi dimana seseorang dari
kelas yang berbeda bertemu dengan kelas yang berbeda juga sering kali kita
melihat sebuah kecanggungan diantara mereka, terkadang juga kita melihat sebuah
tembok yang tak terlihat berada diantara mereka. Nah, ketika hal ini terjadi
sebuah percakapan mengenai keseharian dirumah dapat memecahkan tembok tersebut
dan membuat mereka bertambah 1 teman dari sebuah golongan yang berbeda. Perspektif
juga merupakan sebuah hal yang penting dalam pendidikan multicultural ini
karena jika kita melihat seseorang dari sudut pandang kita sendiri maka
misperception pun akan tidak dapat dihindari. Oleh karena itu ketika kita
menilai seseorang atau suatu tindakan maka kita harus melihat dari sudut
pandang mereka juga. Bisa jadi dari sebuah etnis atau sebuah ras telanjang dan
menunjukkan payu dara merupakan kewajaran, bahkan mereka menjunjung tinggi hal
tersebut. Jika kita beradu pendapat dengan perspektif yang kita pertahankan
maka kita akan pastinya kehilangan sesuatu.
Bias,
bias merupakan sesuatu yang wajar disetiap orang. Masing-masing persepsi
seseorang juga dapat terbiaskan oleh sesuatu. Maka kita yang seharusnya menjadi
seorang pengajar yang berlandaskan ilmu psikologi kita haruslah dapat
mencegahnya dengan menaruh ruangan kelas dengan berbagai poster dimana isi
poster itu berupa kata-kata motivasi dari setiap etnis yang berbeda, kita juiga
dapat menaruh sebuah gambar dimana terdapat banyak orang dari kelompok yang
berbeda bersatu untuk melakukan sesuatu, membantu siswa untuk menolak steriotip
yang ada di masyarakat, dan yang terakhir dukunglah siswa untuk mengikuti
sebuah kegiatan atau aktifitas yang dimana mereka akan bersosialisasi dengan
etnis atau golongan lain. Pembuatan sebuah kegiatan charity merupakan alternatif
dimana murid akan berinteraksi dengan individu lain dan membantu mereka dalam
segi toleransi dan penghilangan bias.
Sudah
seharusnya setiap manusia sekarang untuk bangun dan memulai sebuah masyarakat
yang produktif, yang dapat saling membantu antar sesama manusia walaupun
berbeda Suku, Adat, Ras, dan Agama (SARA). Kita sebagai mahasiswa Psikologi
juga harus memiliki peran untuk mendidik generasi berikutnya dalam membangun
sebuah masyarakat yang ideal ini dimana perselisihan, pertikaian, dan
permasalahan yang dilandaskan atau didasarkan oleh SARA menjadi hilang sehingga
masyarakat dapat menerima perbedaan-perbedaan yang ada