Motivation
18.09
Pernahkah kita ketika sedang mengajarkan sesuatu kepada
orang dan orang tersebut tiba-tiba kehilangan motivasinya? Nah kasus ini sering
terjadi pada hampir semua orang terutama pada anak-anak yang hendak kita
ajarkan mengenai beberapa hal. Seperti halnya yang terjadi pada saya dimana
anak yang saya ajari mengenai pelajaran tiba-tiba tidak tertarik dengan
pelajaran tersebut dan saya pun bertanya kepadanya mengenai apa yang terjadi,
dan respond dia membuat saya terguncang. “Saya bosan” tutur dia, dan seketika
respond saya langsung mengatakan “Kok kesel ya dek? Ngak pake “S” lg dek, pake
“Z” sekarang dek”. Seketika dia pun langsung tertawa dan mengatakan ku anak
alay. Disini saya makin melihat bahwa minat dia terhadap belajar materi ini
semakin berkurang dan terpaksa saya percepat materi yang hendak dipelajarinya
dan melanjuti kepada pelajaran yang lain. Materi saya percepat tetapi dalam
benak ku hendak ku berpikir untuk melewatinya karena dia benar-benar tidak
tertarik dengan materi ini. Solusi yang saya ambil adalah saya melihat bahwa
dia masih berumur dibawah 10 dan segala tindakannya masih berdasarkan apa yang
bisa membuat dia senang dan keinginannya masih simple. Pada pertemuan
berikutnya ku ambillah sebuah jajanan kesukaannya yang bernama “Chit Chato” (Dilarang
mengendors barang didalam sebuah blog). Kembali saya ulas mengenai materi yang
tidak dapat dia mengerti, ku ulas kembali dan saya memberi dia sebuah permainan
setelah penyampaian materi, apabila dia bisa menjawab pertanyaan saya mengenai
materi yang sedang diajarkan maka dia akan mendapat hadiah yang sudah saya bawa
khusus buat dia. Diapun merasa tersemangati karena disuguhkan dengan sebuah
jajanan kesukaannya. Dari sanalah penyampaian materi berjalan dengan lancer dan
baik. Setelah penyampaian materi saya beri dia soal mengenai apa yang telah
dibahas. Soal pertama sampai ke empat saya berikan mengenai materi, pada soal
kelima saya berkata padanya “Ini soal terakhir yah, kalau bisa jawab koko kasih
permen sama Chit Chato 2 bungkus”, diapun bersemangat untuk bisa mencapai
hadiah itu. Tetapi saya bermain-main dengannya dan memberikan sebuah soal yang
berkaitan tetapi dengan kesuliatan yang lebih tinggi. Pertanyaannya pun ku
lontarkan ke dia dan dia sedikit kebingungan ketika menjawabnya dan akhirnya
dia menyerah. Disaat iinilah saya memberikan dia imbalan yang telah dijanjikan
sebelumnya dengan tambahan beberapa permen karena dia sudah berusaha untuk
mengetahui soal yang saya berikan. Dalam metode ini saya menggunakan apa yang
dinamakan dengan metode Behavioral dimana tindakan dia dimotivasi oleh sesuatu
yang dinamakan reward. Dimana saya menggunakan Chit Chato sebagai sebuah
insentif external.
Motivasi juga tidak hanya ada behavioral saja melainkan ada juga yang lain. Beberapa motivasi tersebut adalah humanistik, kognitif, dan sosial. Nah motivasi kognitif ini sendiri memiliki peran yang sangat penting dan motivasi ini sangat berlawanan dengan behavioral dimana motivasi ini sangat tidak mendukung adanya tekanan atau dorongan eksternal. Ketika seseorang ingin menjadi pintar motivasi kognitif memiliki peran dimana seseorang ini harus melakukan apa yang dia bisa atau apa yang dia miliki untuk dapat memenuhinya dan dia harus melakukannya dengan dorongan sendiri.
Motivasi juga tidak hanya ada behavioral saja melainkan ada juga yang lain. Beberapa motivasi tersebut adalah humanistik, kognitif, dan sosial. Nah motivasi kognitif ini sendiri memiliki peran yang sangat penting dan motivasi ini sangat berlawanan dengan behavioral dimana motivasi ini sangat tidak mendukung adanya tekanan atau dorongan eksternal. Ketika seseorang ingin menjadi pintar motivasi kognitif memiliki peran dimana seseorang ini harus melakukan apa yang dia bisa atau apa yang dia miliki untuk dapat memenuhinya dan dia harus melakukannya dengan dorongan sendiri.
Nah setelah membaca motivasi kognitif dan behavioral kita
membahas tentang motivasi humanistik. Motivasi humanistic adalah sebuah
motivasi dimana mereka memiliki keinginannya untuk bertindak sesuka mereka. Sebagai
contoh agar dapat mengerti mari kita katakana seseorang bernama Mawar adalah
seorang murid disebuah sekolah. Disekolahnya mawar bukanlah seorang anak yang
pintar walaupun begitu Mawar adalah seorang anak pengusaha. Disetiap harinya
mawar selalu diejek oleh teman-temannya karena tidak bisa mengerjakan beberapa
soal yang telah diberikan oleh guru. Merasa tersinggung, Mawar kemudian
bertekad untuk belajar dan akhirnya Mawarpun sudah bisa mengerti beberapa
pelajaran yang diterangkan oleh gurunya dan temannya pun tidak begitu meledek
dia lagi. Sekian motivasi humanistik,
Sekarang mengenai motivasi sosial. Di motivasi sosial seseorang bertindak atau bersemangat melakukan sesutatu karena didorong oleh sesuatu yaitu dorongan untuk berhubungan dengan orang lain, menjaga sebuah hubungan dan mengakrabkan diri dengan seseorang. Agar dapat mengerti motivasi ini sebagi contohnya sebuah pengalaman saya. Dulu saya merupakan seseorang yang sangat membenci pelajaran inggris, guru yang menerangkan mata pelajaran itu bersifat hanya teacher centered dimana dia tidak menuntut kita untuk aktif. Karena hal tersebut saya menjadi malas untuk belajar inggris. Pada saat kenaikan kelas dan melihat guru saya digantkan oleh seorang guru baru saya tidak begitu berharap banyak karena mungkin dia akan melakukan apa yang guru sebelumnya lakukan juga. Tetapi, pada beberapa pertemuaan berikutnya saya melihat bahwa tipe pengajaran dia sangatlah berbeda dengan guru sebelumnya dimana guru yang sekarang menuntut kemengertian siswa dan keaktifan siswa. Sayapun menjadi bersemangat untuk mempelajari inggris karena guru tersebut memotifasi saya untuk belajar dan sampai sekarang saya masih juga belajar inggris walaupun tidak secara formal tetapi melalui beberapa pelajaran yang didapat dari internet. Itulah sebuah pengalaman saya. Dan sebagai sesuatu kesimpulan suatu motivasi adalah sesuatu yang sangat penting di kehidupan kita dimana tindakan kita akan semakin terpacu dengan adanya motivasi. Berikan suatu motivasi kepada seseorang bila ingin melihat hasil yang diharapkan dan hasil yang bagus.
Sekarang mengenai motivasi sosial. Di motivasi sosial seseorang bertindak atau bersemangat melakukan sesutatu karena didorong oleh sesuatu yaitu dorongan untuk berhubungan dengan orang lain, menjaga sebuah hubungan dan mengakrabkan diri dengan seseorang. Agar dapat mengerti motivasi ini sebagi contohnya sebuah pengalaman saya. Dulu saya merupakan seseorang yang sangat membenci pelajaran inggris, guru yang menerangkan mata pelajaran itu bersifat hanya teacher centered dimana dia tidak menuntut kita untuk aktif. Karena hal tersebut saya menjadi malas untuk belajar inggris. Pada saat kenaikan kelas dan melihat guru saya digantkan oleh seorang guru baru saya tidak begitu berharap banyak karena mungkin dia akan melakukan apa yang guru sebelumnya lakukan juga. Tetapi, pada beberapa pertemuaan berikutnya saya melihat bahwa tipe pengajaran dia sangatlah berbeda dengan guru sebelumnya dimana guru yang sekarang menuntut kemengertian siswa dan keaktifan siswa. Sayapun menjadi bersemangat untuk mempelajari inggris karena guru tersebut memotifasi saya untuk belajar dan sampai sekarang saya masih juga belajar inggris walaupun tidak secara formal tetapi melalui beberapa pelajaran yang didapat dari internet. Itulah sebuah pengalaman saya. Dan sebagai sesuatu kesimpulan suatu motivasi adalah sesuatu yang sangat penting di kehidupan kita dimana tindakan kita akan semakin terpacu dengan adanya motivasi. Berikan suatu motivasi kepada seseorang bila ingin melihat hasil yang diharapkan dan hasil yang bagus.