Pentingkah pendidikan prasekolah?
21.03
“At the end of the day, the most overwhelming key to a
child's success is the positive involvement of parents.”
(Jane D. Hull)
Apakah pendidikan anak pada masa prasekolah itu penting?
Apakah hal tersebut dapat mempengaruhi masa depan mereka? Jawaban dari semua
hal itu merupakan sesuatu yang krusial sekali. Beberapa psikolog menyatakan
bahwa pendidikan pra sekolah sangatlah mempengaruhi mental dan juga psikis anak
untuk kedepannya. Pendidikan prasekolah sangatlah penting karena pendidikan
tersebut mendidik anak dalam menghadapi beberapa hal yang dibutuhkan dalam
membentuk pribadi yang sehat untuk mereka. Marilah kita melihat defenisi dari
Anak Prasekolah
Yang dimaksudkan dengan anak prasekolah adalah mereka yang
berusia antara 3-6 tahun menurut Biechler dan Snowman (1993). Mereka biasanya
mengikuti program prasekolah dan kindergarten. Sedangkan di
Indonesia, umumnya mereka mengikuti program Tempat Penitipan Anak (3 bulan -5
tahun) dan Kelompok Bermain (usia3 tahun), sedangkan pada usia4-6 tahun
biasanya mereka mengikuti program Taman Kanak-Kanak.
Masa prasekolah dapat merupakan masa-masa bahagia dan amat
memuaskan dari seluruh masa kehidupan anak. Untuk itulah kita perlu menjaga hal
tersebut berjalan sebagaimana adanya. Janganlah memaksakan sesuatu karena diri
kita sendiri dan mengharapkan secara banyak dan segera, maupun mencoba untuk
melakukan hal-hal yang memang mereka belum siap. Suatu hal yang tidak mudah
untuk mengajari anak untuk berhitung, membaca ataupun menulis pada masa-masa
pertama kehidupannya.
Masa prasekolah adalah masa pertumbuhan. Masa-masa ini
adalah masa menemukan orang seperti apa anak tersebut, dan teknik apakah yang
bisa cocok dalam menghadapinya. Masa prasekolah adalah masa belajar, tetapi
bukan dalam dunia dua dimensi (pensil dan kertas) melainkan belajar pada dunia
nyata, yaitu dunia tiga dimensi. Dengan perkataan lain, masa prasekolah
merupakan time for play.
Ciri Anak
Prasekolah atau TK – Perkembangan sosial merupakan pencapaian
kematangan dalam hubungan sosial, dapat juga diartikan sebagai proses belajar
untuk menyesuaikan diri terhadap norma-norma kelompok, moral, dan
tradisi. Perkembangan
sosial anak sangat dipengaruhi oleh proses perlakuan atau
bimbingan orang tua terhadap anakdalam
mengenalkan berbagai aspek kehidupan sosial, atau norma- norma kehidupan
bermasyarakat.
Dalam proses perkembanganya ada ciri-ciri yang melekat dan
menyertai periode anak tersebut.
Menurut Snowman (1993 dalam Patmonodewo, 2003) mengemukakan ciri-ciri anak prasekolah (3-6
tahun) yang biasanya ada TK. Ciri-ciri anak TK dan
prasekolah yang dikemukakan meliputi aspek fisik, sosial, emosi dan kognitif.
1) Ciri Fisik Anak
Prasekolah Atau TK.
Penampilan maupun gerak gerik prasekolah mudah dibedakan
dengan anak yang berada dalam tahapan sebelumnya. Anak prasekolah umumnya
aktif. Mereka telah memiliki penguasaan atau kontrol terhadap tubuhnya dan
sangat menyukai kegiatan yang dilakukan sendiri. Setelah anak melakukan
berbagai kegiatan, anak membutuhkan istirahat yang cukup, seringkali anak tidak
menyadari bahwa mereka harus beristirahat cukup. Jadwal aktivitas yang tenang
diperlukan anak.
2) Ciri Sosial Anak
Prasekolah atau TK
Umumnya anak pada tahapan ini memiliki satu atau dua
sahabat, tetapi sahabat ini cepat berganti, mereka umumnya dapat cepat
menyesuaikan diri secara sosial, mereka mau bermain dengan teman. Sahabat yang
dipilih biasanya yang sama jenis kelaminnya, tetapi kemudian berkembang sahabat
dari jenis kelamin yang berbeda.
Anak lebih mudah seringkali bermain bersebelahan dengan anak
yang lebih besar. Parten (1932) dalam social participation among praschool
children melalui pengamatannya terhadap anak yang bermain bebas di
sekolah, dapat membedakan beberapa tingkah laku sosial:
a) Tingkah laku
unoccupied anak tidak bermain dengan sesungguhnya. Ia mungkin berdiri di
sekitar anak lain dan memandang temannya tanpa melakukan kegiatan apapun.
b) Bermain soliter anak
bermain sendiri dengan menggunakan alat permainan, berbeda dari apa yang
dimainkan oleh teman yang berada di dekatnya, mereka berusaha untuk tidak
saling berbicara.
c) Tingkah laku onlooker
anak menghasilkan tingkah laku dengan mengamati. Kadang memberi komentar
tentang apa yang dimainkan anak lain, tetapi tidak berusaha untuk bermain
bersama.
d) Bermain pararel anak-anak
bermain dengan saling berdekatan, tetapi tidak sepenuhnya bermain bersama
dengan anak lain, mereka menggunakan alat mainan yang sama, berdekatan tetapi
dengan cara tidak saling bergantung.
e) Bermain asosiatif anak
bermain dengan anak lain tanpa organisasi. Tidak ada peran tertentu,
masing-masing anak bermain dengan caranya sendiri-sendiri.
f) Bermain
Kooperatif anak bermain dalam kelompok di mana ada organisasi. Ada
pemimpinannya, masing-masing anak melakukan kegiatan bermain dalam kegiatan,
misalnya main toko-tokoan, atau perang-perangan.
3) Ciri Emosional Anak
Prasekolah atau TK
Anak TK cenderung mngekspreseikan emosinya dengan bebas dan
terbuka. Sikap marah sering diperlihatkan oleh anak pada usia tersebut.
Iri hati pada anak prasekolah sering terjadi, mereka
seringkali memperebutkan perhatian guru.
4) Ciri Kognitif Anak
Prasekolah atau TK
Anak prasekolah umumnya terampil dalam berbahasa. Sebagian
dari mereka senang berbicara, khususnya dalam kelompoknya, sebaiknya anak
diberi kesempatan untuk berbicara, sebagian dari mereka dilatih untuk menjadi
pendengar yang baik.
Kompetensi anak perlu dikembangkan melalui interaksi, minat,
kesempatan, mengagumi dan kasih sayang. Ainsworth dan Wittig (1972) serta Shite
dan Wittig (1973) menjelaskan cara mengembangkan agar anak dapat berkembang
menjadi kompeten dengan cara sebagai berikut:
a) Lakukan interaksi
sesering mungkin dan bervariasi dengan anak.
b) Tunjukkan minat
terhadap apa yang dilakukan dan dikatakan anak.
c) Berikan kesempatan
kepada anak untuk meneliti dan mendapatkan kesempatan dalam banyak hal.
Berikan kesempatan dan dorongan maka untuk
melakukan berbagai kegiatan secara mandiri.
a) Doronglah
anak agar mau mencoba mendapatkan ketrampilan dalam berbagai tingkah laku.
b) Tentukan
batas-batas tingkah laku yang diperbolehkan oleh lingkungannya.
c) Kagumilah
apa yang dilakukan anak.
d) Sebaiknya
apabila berkomunikasi dengan anak, lakukan dengan hangat dan dengan ketulusan
hati.
Setelah kita melihat definisi dan ciri dari anak prasekolah.
Apakah ada muncul dibenak anda bahwa hal-hal tersebut merupakan hal yang
krusial dalam membentuk mereka? Apa yang harus kita lakukan sebagai orang
dewasa agar dapat membantu membentuk mereka menjadi pribadi yang sehat dan
berguna untuk masyarakat kedepannya. Hal-hal tersebut berupa Bagaimana anak bereaksi
terhadap hal‑hal rutin. Bagaimana anak berperilaku pada saat perpindahan dari
satu kegiatan ke kegiatan lain, periode tenang dan periode aktif, periode
kegiatan kelompok dan periode kegiatan perorangan. Amati anak saat berpisah
dengan orangtua, makan, menggunakan toilet, berpakaian, mencuci tangan, dan
beristirahat.
Jadi Apakah pendidikan tersebut penting menurut anda?
Jadi Apakah pendidikan tersebut penting menurut anda?
Apa itu test?
02.39
Didalam hidup kita, terutama ketika kita sedang sekolah pada
dulunya. Pernahkah setelah mempelajari mengenai sesuatu dan diumumkan oleh guru
mengenai ujian yang akan diadakan secepat mungkin? Tanpa perlu anda jawab,
tentu jawabannya pasti “Iya”. Kenapa saya bisa menebak hal tersebut? Sebenarnya
hal tersebut bukanlah sesuatu hal yang sangatlah menakjubkan untuk dapat
ditebak. Tujuan dilakukanlah Ujian tersebut merupakan sesuatu yang
diperuntukkan agar dapat mengetahui batas pemahaman kita mengenai sesuatu.
Ujian juga dapat disebut dengan tes. Tes pada hakikatnya adalah serangkaian
pertanyaan atau tugas yang harus dijawab atau dikerjakan oleh pserta didik yang
hasilnya digunakan untuk mengukur kemampuan peserta didik. Sebagai alat
pengukuran dalam evaluasi, tes memberikan data kuantitaif.
Tujuan Tes
Tes bukanlah hanya sesuatu yang dilakukan untuk kesenangan. Mungkin
ada yang berpikir “Kenapa tes perlu dilakukan? Apakah guru hanya ingin menyiksa
kita?”. Hal-hal tersebut merupakan hal-hal yang dipikirkan oleh seseorang yang
awam mengenai makna dan tujuan dari tes itu sendiri. Tujuan tes dalam
pembelajaran adalah menyediakan informasi yang akurat mengenai tingkat
pencapaian dalam proses pembelajaran, sehingga dapat diambil keputusan menganai
tindak lanjut apa yang harus dilakukan terhadap peserta didik.
Setelah kita mengerti mengenai tujuan dan difinisi dari tes
yang telah dijabarkan. Jadi sebenarnya tujuan dan fungsi dari tes itu
sebenarnya apa? Apa fungsi diadakannya sebuah test?. Fungsi dari tes itu
sendiri adalah
1. Tes
Formatif (Formative Test)
Diberikan secara periodik untuk memantau kemajuan belajar
peserta didik selama ptoses pembelajaran berlangsung dan untuk memberi umpan
balik (feed back) guna penyempurnaan programpembelajaran. Digunakan untuk
mengetahui kelemahan-kelemahan yg memerlukan perbaikan agar pembelajaran
menjadi lebih baik. Tes formatif umumnya mengacu pada suatu kriteria sehingga
sering disebut Tes Acuan Kriteria (Criterion Referenced Test)
2. Tes Penempatan (Placement
Test)
Diberikan pada awal tahun pelajaran sebagai proses untuk
mengukur kesiapan peserta didik dan mengetahui tingkat pengetahuan yang dicapai
sehubungan denngan program pembelajaran yang akan ditempuh. Maksud tes ini
adalah untuk menempatkan peserta didik sesuai tingkat pengetahuan yang dicapai
atau dimiliki. Tes ini disebut juga Tes Acuan Norma (Norm Referenced Test)
karena mengacu pada morma tertentu.
3. Tes Diagnostik (Diagnostic
Test)
Bertujuan untuk mendiagnosis kesulitan belajat paserta didik
dan mengupayakan perbaikannya. Tes diagnostik memerlukan sejumlah soal yang
bervariasi dan difokuskan pada pokok-pokok bahasan atau sub pokok bahasan yang
diperkirakan melupakan kesulitan siswa. Tujuannya untuk memperoleh informasi
bagian-bagian tertentu dari suatu pokok bahasan yang belum dikuasai oleh peserta
didik. Atas dasar informais tsb maka dapat diupayakan perbaikan (remidial) oleh
guru.
4. Tes Sumatif (Summative
Test)
Biasanya diberikan pada akhir tahun ajaran atau akhir suatu
jenjang pendidikan. Test ini bertujuan untuk memberikan nilai yang menjadi
dasar untuk mengambil keputusan apakah siswa dapat dinyatakan lulus atau tidak.
Ruang lingkup tes sumatif harus luas dan mencakup seluruh bahan yang
diprogramkan sepanjang tahun atau sepanjang jenjanng pendidikan. Tingkat
kesukarannya pun perlu bervariasi.
5. Tes seleksi
Tes ini berujuan untuk memilih atau menyaring peserta didik
yang memiliki prestasi yang cukup tinggi. Biasanya digunakan untuk sekesi masuk
perguruan tinggi, penerimaan beasiswa, dll. Tes seleksi harus memiliki tingkat
kesukaran yang lebih tinggi dibandingkan dengan tes prestasi belajar. Tes
seleksi harus berada di tingkat atas kesukaran rata-rata dari soal tes sumatif.
Setelah kita melihat mengenai test. Kita akan melewati tahap
berikutnya yaitu, Evaluasi. Apa maksud dari evaluasi itu sendiri? Evaluasi adalah
proses dimana hasil kerja kita dipertimbangkan, diteliti, ditelaah, dan juga
diproses. Dalam proses evaluasi data dari tes akan dipakai untuk menjadikan
input kedalam suatu sistem yang kemudian akan menghasilkan output berdasarkan
tes yang telah dilakukan. Tujuan evaluasi adalah untuk melihat dan mengetahui
proses yang terjadi dalam proses pembelajaran. Proses pembelajaran memiliki 3
hal penting yaitu : input, transformasi dan output. Nah, jadi apa
sebenarnya fungsi dan maksud dari Evaluasi itu sendiri?
Evaluasi memiliki beberapa fungsi yaitu ;
- · Fungsi selektif
- · Fungsi diagnostic
- · Fungsi penempatan
- · Fungsi keberhasilan
Maksud dari dilakukannya evaluasi adalah ;
- · Perbaikan system
- · Pertanggungjawaban kepada pemerintah dan masyarakat
- · Penentuan tindak lanjut pengembangan.
Menurut Mantra (1997), evaluasi secara umum dibedakan atas :
- · Evaluasi formatif yaitu evaluasi yang dilakukan pada saat merencanakan suatu program dengan tujuan menghasilkan informasi yang akan dipergunakan untuk mengembangkan program agar program sesuai dengan masalah atau kebutuhan masyarakat.
- · Evaluasi proses adalah proses yang memberikan gambaran tentang apa yang sedang berlangsung dalam suatu program dan memastikan keterjangkauan elemen fisik dan struktural dari program tersebut.
- · Evaluasi sumatif yaitu memberikan pernyataan efektif suatu program selama kurun waktu tertentu dan dimulai setelah program berjalan.
- · Evaluasi dampak program yaitu menilai keseluruhan efektifitas program dalam menghasilkan target sasaran.
- · Evaluasi hasil yaitu menilai perubahan-perubahan atau perbaikan dalam hal morbiditas, mortalitas atau indikator status kesehatan lainnya untuk sekelompok penduduk tertentu.
Manfaat Evaluasi Pembelajaran
- · Ada tujuan juga pasti ada manfaat, berikut ini manfaat dari dilakukannya evaluasi pembelajaran.
- · Kurikuler, sebagai pengukur apakah tujuan mata pelajaran telah tercapai atau belum.
- · Instruksional, sebagai alat ukur apakah proses belajar mengajar telah berjalan sesuai rencana.
- · Placement, melakukan penempatan yang sesuai kepada siswa tentang pembelajaran yang sesuai dengan minat dan bakatnya
- Diagnostik, sebagai alat diagnostik untuk mengetahui kelemahan siswa dan memberikan solusi penyembuhan atau penyelesaian kepada siswa-siswa yang mengalami kesulitan.
- Administratif BP, sebagai input bagi bagian BP untuk membantu mengarahkan siswa-siswa yang mengalami kesulitan belajar.
Bimbingan dan konseling?
01.00Ketika kita hidup dalam kehidupan kita sehari-hari. Pernahkah kita berpikir bahwa kita sedang mengalami kesulitan dan membutuhkan bantuan? Pernahkah kita bertanya kepada diri kita sendiri apa yang sebenarnya harus kita lakukan? Alasan-alasan tersebut merupakan penyebab mengapa bimbingan dan konseling itu ada. Ketika kita sedang membutuhkan bantuan yang sangatlah penting dan krusial. Apakah hanya seorang teman dapat menolong kita? Mungkin dalam beberapa kasus kita akan berpikir bahwa teman kita dapat membantu kita menghadapi kesulitan itu. Tetapi apakah saran yang diberikan olehnya tepat dalam menangani masalah anda? Dibutuhkannya sebuah tenaga ahli untuk dapat mengerti akar maupun dasar dari permasalahan anda dan itulah penyebab mengapa bimbingan dan konseling dibutuhkan. Sebelum kita membahas mengenai bimbingan dan konseling. Kita akan menjabarkan definisi mereka terlebih dahulu
Bimbingan
Dalam mendefinisikan istilah bimbingan, para ahli bidang bimbingan
konseling memberikan pengertian yang berbeda-beda. Meskipun demikian,
pengertian yang mereka sajikan memiliki satu kesamaan arti bahwa bimbingan
merupakan suatu proses pemberian bantuan. Sebenarnya apakah tujuan dari
bimbingan? Bimbingan adalah bantuan yang diberikan kepada individu (peserta
didik) agar dengan potensi yang dimiliki mampu mengembangkan diri secara
optimal dengan jalan memahami diri, memahami lingkungan, mengatasi hambatan
guna menentukan rencana masa depan yang lebih baik. Bimbingan juga merupakan
proses pemberian bantuan yang dilakukan oleh orang yang ahli kepada seseorang
atau beberapa orang individu, baik anak-anak, remaja, atau orang dewasa; agar
orang yang dibimbing dapat mengembangkan kemampuan dirinya sendiri dan mandiri
dengan memanfaatkan kekuatan individu dan sarana yang ada dan dapat
dikembangkan berdasarkan norma-norma yang berlaku.
Konseling
Konseling adalah hubungan pribadi yang dilakukan secara
tatap muka antarab dua orang dalam mana konselor melalui hubungan itu dengan
kemampuan-kemampuan khusus yang dimilikinya, menyediakan situasi belajar. Dalam
hal ini konseli dibantu untuk memahami diri sendiri, keadaannya sekarang, dan
kemungkinan keadaannya masa depan yang dapat ia ciptakan dengan menggunakan
potensi yang dimilikinya, demi untuk kesejahteraan pribadi maupun masyarakat.
Lebih lanjut konseli dapat belajar bagaimana memecahkan masalah-masalah dan
menemukan kebutuhan-kebutuhan yang akan datang.
konseling merupakan suatu hubungan profesional antara
seorang konselor yang terlatih dengan klien. Hubungan ini biasanya bersifat
individual atau seorang-seorang, meskipun kadang-kadang melibatkan lebih dari
dua orang dan dirancang untuk membantu klien memahami dan memperjelas pandangan
terhadap ruang lingkup hidupnya, sehingga dapat membuat pilihan yang bermakna
bagi dirinya.
Setelah kita melihat arti dari bimbingan dan konseling. Apakah
kita mengetahui fungsi dari bimbingan dan konseling? Berikut beberapa fungso
menurut Nasution (1992) mengenai bimbingan konseling:
Fungsi pencegahan Maksud dari fungsi pencegahan adalah bahwa
bimbingan konseling merupakan usaha pencegahan terhadap timbulnya masalah.
Dalam hal ini BK membantu anak didiknya untuk agar terhindar dari masalah yang
dapat menghambat perkembangan mereka.
Fungsi penyaluran Dalam pendidikan bimbingan konseling
berfungsii sebagai penyaluran maksudnya adalah bahwa bimbingan konseling
berfungsi untuk menyalurkan bakat dan minat anak supaya bisa menghasilkan
prestasi yang sebaik-baiknya.
Fungsi penyesuaian Maksud dari bimbingan konseling berfungsi
sebagai penyesuaian adalah bahwa pelayanan bimbingan dan penyuluhan berfungsi
membantu terciptanya penyesuaian antara siswa dengan lingkungannya. Dalam
paparan diatas dapat di katakan bahwa bimbingan konseling sebagai penyesuaian
maksudnya adalah bimbingan konseling harus mampu menyesuaikan murid
dengan lingkungannya yaitu lingkungan sekolah dan sebagai penyesuaian dalam
mengembangkan program pendidikan yang sesuai dengan keadaan siswa.
Fungsi fungsi yang telah dijabarkan merupakan fungsi-fungsi
umum yang dapat kita lihat secara langsung dalam bimbingan konseling. Setelah melihat
fungsi dari bimbingan konseling, marilah kita melihat tujuan bimbingan dan
konseling dalam lingkungan sekolah. Tujuan adanya bimbingan dan konseling di lingkungan sekolah adalah agar siswa:
- Memiliki kesadaran diri, yaitu menggambarkan penampilan dan mengenal kekhususan yang ada pada dirinya.
- Dapat menegembangkan sikap positif, seperti menggambarkan orang-orang yang mereka senangi.
- Membuat pilihan secara sehat
- Mampu menghargai oranglain
- Memiliki rasa tanggung jawab
- Mengembangkan keterampilan hubungan antar pribadi
- Dapat menyelesaikan konflik
- Dapat membuat keputusan secara efektif
Dalam aspek tugas perkembangan belajar, layanan bimbingan
konseling membantu siswa agar.
- Dapat melaksanakan keterampilan atau teknik belajar secara efektif
- Dapat menetapkan tujuan dan perencanaan pendidikan
- Mampu belajar secara efektif
- Memiliki keterampilan dan kemampuan dalam menghadapi evaluasi/ ujian
Dalam aspek tugas perkembangan karier, layanan dan bimbingan
konseling membantu siswa agar:
- Mampu membentuk identitas karier, dengan cara mengenali ciri-ciri pekerjaan didalam lingkungan kerja
- Mampu merencanakan masa depan
- Dapat membentuk pola-pola karier, yaitu kecenderungan arah karier. Mengenal keterampilan, kemampuan, dan minat.